Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 16 Mei 2014

Subuh itu ? Berkah !


SUBUH, memang waktu yang sangat  berkah yang telah Allah SWT kenalkan untuk kita. Secara pribadi, saya juga kurang mengerti mengapa subuh menjadi waktu yang spesial dan penuh berkah. Apakah pada subuh itu hanyalah orang-orang pilihan yang bisa menikmatinya? Sehingga, bagi bukan orang-orang terpilih, subuh terlewatkan begitu saja.
Bangun subuh memang berat. Seakan, mata ditimpa batu gunung yang sulit di angkat (mata sulit di buka). Walau sudah terbuka, namun sulit pula mempertahankannya, yang ujung-ujungnya kembali terlelap berselimutkan kain tebal. Hmhm.. itu lah yang terjadi pada saya. Namun, dengan komitmen ulang di akhir tahun 1434 H, sebagai langkah awal perbaikan di awal tahun 1435 H, subuh merupakan target utama untuk hijrah menjadi pribadi yang lebih baik. Disini pula, saya dapat merasakan keberkahan subuh di sekitar, dari suasana subuh yang aduhai. Sejuk, sepi, senyap, tenang, dan tentu, BERKAH!
Teringat dengan satu hadits, yang menyatakan bahwa di antara waktu-waktu istimewa yang diciptakan Allah SWT untuk Muslim adalah saat Subuh. Di dalamnya terkandung banyak keberkahan. Begitu mulianya waktu Subuh, Rasulullah SAW secara khusus berdoa. ''Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun Subuh.'' (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).
Dan, saya alami itu. Selapas bangun Subuh, menuju mesjid, dan Shalat berjama’ah, saya mendapatkan sebuah ketenangan yang sebelumnya belum saya rasakan. Ada energi positif yang saya dapatkan, sehingga mengawali pagi dengan bahagia dan lebih tenang menghadapi misteri hidup.
Keberkahan subuh juga begitu terasa, ketika janji Allah SWT berupa balasan 10 kali lipat dari sedekah begitu cepat saya rasakan. Bermodal nekat bersedakah Rp.50.000,- kala itu (saat Subuh), lalu subuh berikutnya juga dengan nominal serupa, dan ditambah dengan Rp.20.000,- ketika waktu dhuha (total Rp.120.000,-), maka Allah SWT membalasnya Rp. 1.200.000,- dalam waktu 6 hari, secara bertahap (3 tahap). Sebagaimana ketika itu saya juga bersedekah 3 tahap. (Dikesempatan lainnya, akan saya uraikan lebih rinci).
Tentu, ini sesuai dengan sabda Nabi SAW, “Tidaklah hamba-hamba Allah bangun di pagi hari, kecuali disertai dengan turunnya dua malaikat. Salah satu dari keduanya lalu berkata : ‘Ya Allah berilah orang yang berinfaq ganti (dari barang yang diinfaqkan)’. Dan salah satu lagi berkata ; ‘Ya Allah berilah orang yang menahan (bakhil) akan kerugian.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak hanya saya yang merasakan berkah dari waktu Subuh
Pagi itu memang Indah, apa lagi subuh. Ketika selesai shalat berjama’ah, saya sempatkan diri melihat kehidupan subuh. Dan ternyata, hanya sebagian dari kita yang beraktivitas. Seperti membuka tempat usahanya, yang didominasi oleh Warung Kopi dan Kedai-kedai kecil.
Pernah, suatu subuh, saya membeli kopi saset di sebuah kedai seputaran Beurawe – Banda Aceh, untuk menemani aktivitas saya sebagai seorang Editor Berita di salah satu Radio Swasta di Banda Aceh. Lalu, iseng, saya bertanya, "bang, kenapa buka kedai subuh-subuh? Rame pembeli bang?" Dengan mudah ia menjawab, "Jangan salah dek, subuh-subuh juga rame pembeli, apa lagi jama'ah pulang dari mesjd. Sebelum pulang, ada yang beli gula, minyak, kue, macam-macam lah. Bahkan, penghasilan bisa 2 kali lipat kalau buka kedai mulai dari subuh (selepas subuh)."
Tidak hanya kedai, Warung Kopi (WarKop) juga demikian. Banyak jama’ah bapak-bapak menikmati secangkir kopi dengan kue di WarKop, sambil bercengkrama. Lagi-lagi, rezeki bagi pemilik warkop di kala subuh.
Tak luput pula, pedangang daging di seputaran Beurawe juga merasakan hal yang sama. Membuka lapaknya, lalu ada warga yang membeli. Tentu, rezeki ini tidak akan dirasakan, apabila ia (pedagang daging) hanya memanjakan badan tanpa beraktivitas saat Subuh.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ahmad dan Baihaqi, diceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW pulang dari shalat Subuh di Masjid Nabawi, beliau mendapati putrinya, Siti Fatimah, masih tertidur. Dengan penuh kasih sayang lantas Beliau menggerakkan badan putrinya itu sembari berkata, ''Wahai anakku, bangunlah, saksikan rezeki Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai karena Allah membagikan rezeki kepada hamba-Nya, antara terbit fajar dengan terbit matahari.''
Masih tak percaya?
Maka, coba sesekali selepas shalat subuh berjama’ah, jalan-jalan di lingkungan sekitar, kita akan dapatkan bukti bahwa Subuh itu benar-benar waktu yang BERKAH.

Gambar : Ilustrasi Subuh
Sumber : Google.com

Oleh karenanya, mari nikmati sebuah kenikmatan dalam Islam saat Subuh.
Jadilah orang-orang terpilih di kala SUBUH tiba.
Semoga bermanfaat.
Tulisan ini pernah dimuat di Facebook pribadi teukumuhammadsyahrizal@ymail.com, pada 7 November 2013.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.


SUBUH, memang waktu yang sangat  berkah yang telah Allah SWT kenalkan untuk kita. Secara pribadi, saya juga kurang mengerti mengapa subuh menjadi waktu yang spesial dan penuh berkah. Apakah pada subuh itu hanyalah orang-orang pilihan yang bisa menikmatinya? Sehingga, bagi bukan orang-orang terpilih, subuh terlewatkan begitu saja.
Bangun subuh memang berat. Seakan, mata ditimpa batu gunung yang sulit di angkat (mata sulit di buka). Walau sudah terbuka, namun sulit pula mempertahankannya, yang ujung-ujungnya kembali terlelap berselimutkan kain tebal. Hmhm.. itu lah yang terjadi pada saya. Namun, dengan komitmen ulang di akhir tahun 1434 H, sebagai langkah awal perbaikan di awal tahun 1435 H, subuh merupakan target utama untuk hijrah menjadi pribadi yang lebih baik. Disini pula, saya dapat merasakan keberkahan subuh di sekitar, dari suasana subuh yang aduhai. Sejuk, sepi, senyap, tenang, dan tentu, BERKAH!
Teringat dengan satu hadits, yang menyatakan bahwa di antara waktu-waktu istimewa yang diciptakan Allah SWT untuk Muslim adalah saat Subuh. Di dalamnya terkandung banyak keberkahan. Begitu mulianya waktu Subuh, Rasulullah SAW secara khusus berdoa. ''Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun Subuh.'' (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).
Dan, saya alami itu. Selapas bangun Subuh, menuju mesjid, dan Shalat berjama’ah, saya mendapatkan sebuah ketenangan yang sebelumnya belum saya rasakan. Ada energi positif yang saya dapatkan, sehingga mengawali pagi dengan bahagia dan lebih tenang menghadapi misteri hidup.
Keberkahan subuh juga begitu terasa, ketika janji Allah SWT berupa balasan 10 kali lipat dari sedekah begitu cepat saya rasakan. Bermodal nekat bersedakah Rp.50.000,- kala itu (saat Subuh), lalu subuh berikutnya juga dengan nominal serupa, dan ditambah dengan Rp.20.000,- ketika waktu dhuha (total Rp.120.000,-), maka Allah SWT membalasnya Rp. 1.200.000,- dalam waktu 6 hari, secara bertahap (3 tahap). Sebagaimana ketika itu saya juga bersedekah 3 tahap. (Dikesempatan lainnya, akan saya uraikan lebih rinci).
Tentu, ini sesuai dengan sabda Nabi SAW, “Tidaklah hamba-hamba Allah bangun di pagi hari, kecuali disertai dengan turunnya dua malaikat. Salah satu dari keduanya lalu berkata : ‘Ya Allah berilah orang yang berinfaq ganti (dari barang yang diinfaqkan)’. Dan salah satu lagi berkata ; ‘Ya Allah berilah orang yang menahan (bakhil) akan kerugian.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak hanya saya yang merasakan berkah dari waktu Subuh
Pagi itu memang Indah, apa lagi subuh. Ketika selesai shalat berjama’ah, saya sempatkan diri melihat kehidupan subuh. Dan ternyata, hanya sebagian dari kita yang beraktivitas. Seperti membuka tempat usahanya, yang didominasi oleh Warung Kopi dan Kedai-kedai kecil.
Pernah, suatu subuh, saya membeli kopi saset di sebuah kedai seputaran Beurawe – Banda Aceh, untuk menemani aktivitas saya sebagai seorang Editor Berita di salah satu Radio Swasta di Banda Aceh. Lalu, iseng, saya bertanya, "bang, kenapa buka kedai subuh-subuh? Rame pembeli bang?" Dengan mudah ia menjawab, "Jangan salah dek, subuh-subuh juga rame pembeli, apa lagi jama'ah pulang dari mesjd. Sebelum pulang, ada yang beli gula, minyak, kue, macam-macam lah. Bahkan, penghasilan bisa 2 kali lipat kalau buka kedai mulai dari subuh (selepas subuh)."
Tidak hanya kedai, Warung Kopi (WarKop) juga demikian. Banyak jama’ah bapak-bapak menikmati secangkir kopi dengan kue di WarKop, sambil bercengkrama. Lagi-lagi, rezeki bagi pemilik warkop di kala subuh.
Tak luput pula, pedangang daging di seputaran Beurawe juga merasakan hal yang sama. Membuka lapaknya, lalu ada warga yang membeli. Tentu, rezeki ini tidak akan dirasakan, apabila ia (pedagang daging) hanya memanjakan badan tanpa beraktivitas saat Subuh.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ahmad dan Baihaqi, diceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW pulang dari shalat Subuh di Masjid Nabawi, beliau mendapati putrinya, Siti Fatimah, masih tertidur. Dengan penuh kasih sayang lantas Beliau menggerakkan badan putrinya itu sembari berkata, ''Wahai anakku, bangunlah, saksikan rezeki Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai karena Allah membagikan rezeki kepada hamba-Nya, antara terbit fajar dengan terbit matahari.''
Masih tak percaya?
Maka, coba sesekali selepas shalat subuh berjama’ah, jalan-jalan di lingkungan sekitar, kita akan dapatkan bukti bahwa Subuh itu benar-benar waktu yang BERKAH.

Gambar : Ilustrasi Subuh
Sumber : Google.com

Oleh karenanya, mari nikmati sebuah kenikmatan dalam Islam saat Subuh.
Jadilah orang-orang terpilih di kala SUBUH tiba.
Semoga bermanfaat.

3 Moment Kebahagiaan Orang Tua Bagi Mahasiswa

Sumber : Google.com
Setiap orang tua, tentu memiliki keinginan menyekolahkan anaknya setinggi mungkin. Terlepas, mereka menengah kebawah, menengah, menegah keatas. Karena bagi mereka, menyekolahkan anaknya, sebuah anugrah-Nya yang tiada tara.
Apalagi tamat Sekolah Menengah Atas (SMA)/ sederajat. Punya keinginan kuat menyekolahkan anaknya ke jenjang Perguruan Tinggi (PT). Tak peduli tak ada uang, Lampoh jeurat  juga akan di gala. Kalau itu bisa.
Walau, mereka terkadang "membohongi" kita dengan berkata, "Kamu bantu Mak/Ayah saja disini," tapi hati mereka siapa tau. "Sebenarnya mak/ayah ingin kuliahin kamu, Nak."

***
Terlepas dari prolog di atas, sebenarnya, ada tiga moment kebahagiaan Orang tua pada saat kita masuk kuliah hingga gelar sarjana disemat. Yaitu :
  • Ketika kata "LULUS"
Ujian masuk PT dilaksanakan. Lalu... Pengumuman. LULUS!!
Kita senang? Pasti! Tapi, orang tua kita lebih senang. Kesenangan, haru, bangga dan bermacam ragam bercampur menjadi satu. Hal ini dapat dilihat dari :
  1. Orangtua kita akan menginformasikan ke seluruh pelosok Kampung bahwa anaknya menjadi Mahasiswa
  2. Terkadang syukuran juga di gelar
  3. Air mata jatuh, karena bahagia (bukan sedih)
  4. Tabungan orangtua selama ini, diberikan untuk kita, sebagai biaya hidup/kuliah selama diperantauan
  5. Dan sebagainya!
Kita saja, yang tak menyadari hal itu.
  • Ketika kata "LULUS"
Rasa deg degan mulai melanda, karena ini hari penentuan. SIDANG SKRIPSI!! Layak atau tidaknya kita menjabat sebagai seorang Sarjana. Rasa deg degan ini sebenarnya bukan hanya kita yang merasakan, tapi goncangan batin yang begitu kuat juga dirasakan oleh orangtua kita. Di Kampung.
Dan, ketika penguji mengetok palu 3 kali, "Tok..tok..tok.." "Kamu LULUS.."

Kabar ini yang kita sampaikan kepada mereka, "Mak/Ayah, anakmu telah menjadi Sarjana.."
Luapan bahagia tentu tak terbendung lagi, dengan semangat, kabar gembira disebarkan seluruh kampung. "Anakku telah menjadi Sarjana..."
Ya, secara tidak langsung mengangkat derajat orangtua kita.
  • Ketika kata "LULUS"
Kata LULUS disini adalah puncak segalanya, yaitu WISUDA!!
Dengan bangga, mereka mengajak orang sekampung untuk datang ke perlehatan moment sekali selama kuliah. Pertanda, sesaat lagi akan menjadi Alumni. Dengan gagah, mereka melangkah masuk ke gedung utama, berbaur dengan bangsawan hingga rakyat jelata. Semuanya tak ada beda. Mau anak pejabat, anak anggota dewan, hingga buruh tani, seakan tiada beda. Semua sama. Tidak ada perbedaan kasta.
Mereka juga datang dengan baju terbaik mereka. Berharap, bersanding dalam bingkai Foto dengan anaknya yang kini telah Sarjana.
Sebuah kebanggaan tiada tara bagi mereka! Kawan..
Lelah, letih, harapan, dan cita-cita mereka telah kita wujudkan.
Gambar : Mak/Ayah mencium Anaknya dengan Bangga setelah Wisuda
Sumber : Google.com
***

Fisika listrik statis

Definisi Listrik Statis

Pernahkah Anda menggosokkan sisir plastik pada rambut kering? Apa yang akan terjadi jika penggaris tersebut didekatkan pada potongan kertas kecil-kecil? Potongan kertas tersebut tentu akan tertarik oleh sisir plastik tadi. Mengapa hal itu dapat terjadi? Gejala kelistrikan seperti inilah yang disebut listrik statis atau listrik tidak mengalir. Menurut Sri. S (2012), "Gejala listrik statis pertama kali ditemukan oleh orang Yunani, yaitu ketika mereka mengamati peristiwa batu yang dapat menarik benda kecil dan ringan."

Listrik statis merupakan fenomena fisika yang menunjukkan adanya interaksi antara benda bermuatan listrik. Muatan listrik bisa negatif ataupun positif. Dua benda yang saling digosokkan akan mengalirkan muatan listrik dari satu benda ke benda lainnya. Benda yang kelebihan muatan listrik disebut dengan muatan positif, sedangkan benda yang kekurangan muatan listrik disebut dengan muatan negatif.

Seperti yang sudah diketahui atom tersusun atas inti atom, neutron dan proton. Bagian tengah atom disebut inti atom yang tersusun dari proton dan neutron. Di luar inti atom terdapat elektron yang mengelilingi inti atom pada jarak tertentu. Muatan listrik hanya dimiliki oleh proton dan netron. Proton bermuatan positif, elektron bermuatan negatif,dan neutron tidak bermuatan (netral). Proton bermuatan positif, sedangkan neutron tidak bermuatan maka inti atom bermuatan positif. Atom netral adalah atom yang mempunyai jumlah proton sama dengan jumlah elektron.

Gambar. Susunan atom

Elektron yang mengitari inti atom dapat bergerak meninggalkan atom atau bergabung dengan atom lain.
Atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif, sedangkan atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Elektron berperan penting dalam memberi muatan listrik. Dua buah benda yang terbuat dari bahan berbeda saling digosokkan, sejumlah elektron akan berpindah dari benda satu ke benda lainnya. Perpindahan elektron bergantung pada jenis bahan yang digosokkan.

Sisir plastik yang telah digosokkan pada rambut kering dapat menarik potongan kertas kecil-kecil karena penggaris tersebut bermuatan listrik. Muatan pada sisir plastik yang digosok rambut kering adalah negatif. Saat kita menggosok sisir dengan rambut kering, elektron dari rambut kering akan berpindah ke sisir plastik. Sisir menjadi kelebihan elektron sehingga sisir bermuatan negatif sedangkan rambut kering akan bermuatan positif. Selain pada sisir lastik yang digosok pada rambut kering, lgejala listrik statis juga terjadi pada bahan lain yang digosokkan seperti yang disajikan pada tabel berikut :
Tabel 1. Muatan dari interaksi gosok-menggosok bahan berbeda

Dua benda bermuatan listrik jika didekatkan akan saling memberikan gaya. Gaya tersebut berupa gaya tarik menarik atau tolak menolak. Benda yang bermuatan sama akan tolak menolak dan benda yang berbeda muatan akan tarik menarik
Gambar. Gaya listrik

“Besar gaya elektrostatis antara dua muatan listrik berbanding lurus dengan muatan masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan,” pernyataan tersebut dikenal sebagai Hulum Coloumb. Persamaan Hukum Coloumb dituliskan


Dari persamaan di atas F merupakan gaya elektrostatis (N), K merupakan konstanta Gaya Coloumb (9x109 ), q1 merupakan Muatan 1 (C), q2 merupakan muatan 2 (C), dan r 2merupakan jarak kedua muatan (m2).

Fisika energi listrik pada kentang

BIO LISTRIK


Energi Listrik Pada Kentang

            Energi listrik merupakan salah satu dari sekian banyak energi yang memegang peranan penting dalam kehidupan. Bahkan manusia menjadikan energi listrik sebagai kebutuhan pokok setelah pangan, sandang dan papan. Hal itu dikarenakan peranan listrik sangat penting dalam menompang segala sendi kehidupan. .
            Penggunaan energi listrik di dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sementara itu, suplay energi listrik yang bersumber dari minyak bumi, gas bumi, dan batu bara memiliki keterbatasan. Hal ini dikarenakan bahan-bahan tersebut bersifat tidak dapat diperbaharui. Walaupun di sisi lainnya banyak sumber-sumber energi listrik seperti tenaga surya, angin, aliran air dan lain-lain. Namun semua itu belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
Krisis listrik di Indonesia sudah mulai kita rasakan, hal ini disebabkan oleh ketidaksesuaian antara produksi listrik dengan penggunaan listrik. Sampai saat ini, sumber energi pembangkit listrik di Indonesia sebagian besar bergantung pada minyak bumi, gas bumi, dan batu bara yang mana ketiga bahan tersebut tidak dapat diperbaharui sebab proses pembentukannya membutuhkan waktu berjuta-juta tahun lamanya. Krisis energi listrik ini harus segera ditangani salah satunya menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui.
            Banyak sumber-sumber listrik yang dapat diperbaharui dan ramah linkungan salah satunya adalah kentang. Kentang (Solanum tuberosum) adalah tanaman darat yang mengandung banyak Karbohidrat. Kentang banyak ditemukan di semua negara bahkan orang Eropa memanfaatkan kentang sebagai bahan makanan pokok. Namun, masyarakat hanya mengetahui manfaat kentang sebagai bahan pangan tanpa mereka teliti lebih dalam lagi, padahal jika diteliti lebih dalam lagi banyak sekali manfaat dari kentang salah satunya adalah dapat menghasilkan listrik.
Menurut hasil penelitian, kentang. Selain mengandung kalium,kadar air cukup tinggi, vitamin C,Kentang juga mengandung zat pati, garam dapur (NaCl) dan air (H2O). Yang dimana sebuah larutan elektrolit itu mempunyai tiga komponen yaitu asam, basa, dan garam.
*Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan nonelektrolit ialah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Sumber :
Buah apel dapat menghantarkan energi listrik

          
          Kita tancapkan plat tembaga dan di hubungkan dengan penghantar dengan kabel setiap apel diberi 2 plat yang di tancapkan di apel namun tidak berhubungan maka akan terjadi aliran arus listrik .berarti apel pun bisa menghasilkan energi listrik.
          Di dalam buah apel terdapat cairan asam yang dapat berfungsi sebagai elektrolit.pada saat plat logam itu di tancapkan di dalam buah apael maka akan terjadi reaksi kimia yang menghasilkan listrik.namun energi listrik yang di hasilkan sangat lemah kalo ingin menghasilkan aliran arus listrik gunakan apel sebanyak mungkin.dengan cara menyusun apel yang di beri plat dan dihubungkan dengan seri .
Sumber :
Kulit Pisang Sumber Energi Alternatif
        Energi alternatif merupakan sumber energi yang dihasilkan dari bahan-bahan yang belum pernah dimanfaatkan secara luas. Saat ini, penelitian mengenai energi alternatif lebih dititik beratkan kepada energi alternatif yang menggunakan bahan-bahan alami dan bersumber dari alam. Menurut Sutikno (2008) elektrolit dalam batu baterai bersifat asam, sehingga buah yang bersifat asam dapat menjadi elektrolit. Innocencio Kresna Pratama (2007) menambahkan, bahwa selain jeruk dan apel, buah lain dapat juga menghasilkan listrik. Percobaan Wasis Sucipto, S.Pd (2007) membuktikan bahwa kulit pisang dan jeruk dapat digunakan sebagai sumber arus listrik searah. Hal tersebut menimbulkan permasalahan, antara lain : Bagaimanakah performa (voltase dan ketahanan) baterai kering yang menggunakan bahan baku dari kulit pisang? dan Bagaimanakah pengaruh jenis kulit pisang terhadap performa baterai ?. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tegangan yang dihasilkan oleh baterai kering dengan elektrolit kulit pisang adalah 1,24 volt. Dan ketahanan dalam jam dinding rata-rata selama 5 hari 6 jam (135 jam). Kontruksi baterai kering kulit pisang sama dengan baterai biasa. Perbedaannya adalah pada elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium (K+). Kulit pisang juga mengandung garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl. Menurut Drs. Asep Jamal (2008) KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik. Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaks dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah pisang keseluruhan. Pisang juga mengandung Seng (Zn) yang merupakan elektroda positif. jumlah kandungan Seng dalam pisang hanya mencapai 2 %. Sehingga mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik adalah potassium atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium. Dimungkinkan garam magnesium dan seng juga turut berperan dalam menghantarkan dan menyimpan arus listrik searah. Hasil penelitian juga menunjukkan, baterai kontrol mampu bertahan lebih dari 7 hari sedangkan baterai kulit pisang hanya kurang dari 6 hari. Hal ini disebabkan baterai kontrol memiliki senyawa yang berfungsi sebagai depolarisasi. Senyawa yang digunakan adalah mangandioksida. Walaupun pisang juga mengandung mangan, namun jumlahnya hanya 0,6 mg per 100 g. Disamping itu setiap reaksi dalam baterai mengalami suatu proses polarisasi akibat adanya gas hidrogen yang terlepas. Pisang dan terutama kulit pisang mengandung lebih dari 60 % kadar air (H20), yang dapat terlepas apabila terjadi suatu reaksi kimia. Sehingga kemungkinan terjadinya polarisasi sangat besar. Hal tersebut yang mengakibatkan perbedaan ketahanan antar baterai kulit pisang dan baterai kontrol cukup besar. Sedangkan diantara ketiga jenis pisang, maka pisang susu yang memiliki ketahanan tertinggi. Namun karena selisih ketahanan diantara pisang susu dan jenis pisang lain kurang dari 24 jam, maka bisa dikatakan bahwa ketahanan di antara ketiga jenis pisang tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Data pelengkap lain, berupa data berat bersih baterai menunjukkan bahwa rata-rata kulit pisang yang digunakan sebesar 3,3 gram per baterai. Sementara kulit pisang utuh rata-rata 27 gram per satu buah. Sehingga satu buah kulit pisang mampu dijadikan kurang lebih 8 baterai. Hal ini merupakan keunggulan lain dari baterai kering dari kulit pisang. Kesimpulan dari penelitian diatas adalah Baterai kering yang menggunakan bahan baku kulit pisang memiliki rata-rata voltase 1,2 V dan ketahanan rata-rata 5 hari 7 jam dan diantara ketiga jenis pisang tidak memberikan perbedaan performa (voltase dan ketahanan) yang signifikan.

Listrik Dinamis

LISTRIK DINAMIS


LISTRIK DINAMIS
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan kuata arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar. sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. pada rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. semua itu telah dikemukakan oleh hukum kirchoff yang berbunyi "jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar". berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus. tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.
ARUS LISTRIK
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik (I) yang mengalir melalui penghantar didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik
(Q) yang mengalir setiap satu satuan waktu (t).
I = Q/t
Secara matematis dapat dituliskan:
I    = arus listrik (A)
Q   = muatan listrik (C)
t    = selang waktu
Contoh cara menghitung arus listrik:
1.         Pada suatu penghantar mengalir muatan listrik sebanyak 60 coulomb selama 0,5 menit.
Hitung besar arus listrik yang mengalir pada penghantar tersebut ?
Penyelesaian:
Diketahui: Q = 60 C
                 t  = 0,5 menit
                    = 30 sekon
Ditanyakan: I = ........ ?
Dijawab:                   
I = Q/t  
I = 60 / 30
I = 2 ampere
Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada penghantar 2 ampere.
Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere (μA) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Fisika
Arus yang mengalir masuk suatu percabangan sama dengan arus yang mengalir keluar dari percabangan tersebut. i1 + i4 = i2 + i3
Untuk arus yang konstan, besar arus I dalam Ampere dapat diperoleh dengan persamaan:
I=Q/t
di mana I adalah arus listrik, Q adalah muatan listrik, dan t adalah waktu (time).
Sedangkan secara umum, arus listrik yang mengalir pada suatu waktu tertentu adalah
I =dQ/dt
Dengan demikian dapat ditentukan jumlah total muatan yang dipindahkan pada rentang waktu 0 hingga t melalui integrasi:
Sesuai dengan persamaan di atas, arus listrik adalah besaran skalar karena baik muatan Q maupun waktu t merupakan besaran skalar. Dalam banyak hal sering digambarkan arus listrik dalam suatu sirkuit menggunakan panah, salah satunya seperti pada diagram di atas. Panah tersebut bukanlah vektor dan tidak membutuhkan operasi vektor. Pada diagram di atas ditunjukkan arus mengalir masuk melalui dua percabangan dan mengalir keluar melalui dua percabangan lain. Karena muatan listrik adalah kekal maka total arus listrik yang mengalir keluar haruslah sama dengan arus listrik yang mengalir ke dalam sehingga i1 + i4 = i2 + i3. Panah arus hanya menunjukkan arah aliran sepanjang penghantar, bukan arah dalam ruang.
Arah arus
DeFinisi arus listrik yang mengalir dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-) baterai (kebalikan arah untuk gerakan elektronnya)


Pada diagram digambarkan panah arus searah dengan arah pergerakan partikel bermuatan positif (muatan positif) atau disebut dengan istilah arus konvensional. Pembawa muatan positif tersebut akan bergerak dari kutub positif baterai menuju ke kutub negatif. Pada kenyataannya, pembawa muatan dalam sebuah penghantar listrik adalah partikel-partikel elektron bermuatan negatif yang didorong olehmedan listrik mengalir berlawan arah dengan arus konvensional. Sayangnya, dengan alasan sejarah, digunakan konvensi berikut ini:
Panah arus digambarkan searah dengan arah pergerakan seharusnya dari pembawa muatan positif, walaupun pada kenyataannya pembawa muatan adalah muatan negatif dan bergerak pada arah berlawanan.
Konvensi demikian dapat digunakan pada sebagian besar keadaan karena dapat diasumsikan bahwa pergerakan pembawa muatan positif memiliki efek yang sama dengan pergerakan pembawa muatan negatif.
Rapat arus
Rapat arus (bahasa Inggriscurrent density) adalah aliran muatan pada suatu luas penampang tertentu di suatu titik penghantar.]Dalam SI, rapat arus memiliki satuan Ampere per meter persegi (A/m2).
di mana I adalah arus pada penghantar, vektor J adalah rapat arus yang memiliki arah sama dengan kecepatan gerak muatan jika muatannya positif dan berlawan arah jika muatannya negatif, dan dA adalah vektor luas elemen yang tegak lurus terhadap elemen. Jika arus listrik seragam sepanjang permukaan dan sejajar dengan dA maka J juga seragam dan sejajar terhadap d
di mana A adalah luas penampang total dan J adalah rapat arus dalam satuan A/m2.
Kelajuan hanyutan
Saat sebuah penghantar tidak dilalui arus listrik, elektron-elektron di dalamnya bergerak secara acak tanpa perpindahan bersih ke arah mana pun juga. Sedangkan saat arus listrik mengalir melalui penghantar, elektron tetap bergerak secara acak namun mereka cenderung hanyut sepanjang penghantar dengan arah berlawanan dengan medan listrik yang menghasilkan aliran arus. Tingkat kelajuan hanyutan (bahasa Inggrisdrift speed) dalam penghantar adalah kecil dibandingkan dengan kelajuan gerak-acak, yaitu antara 10-5 dan 10-4 m/s dibandingkan dengan sekitar 106 m/s pada sebuah penghantar tembaga.
TEGANGAN LISTRIK
Sumber tegangan listrik yaitu peralatan yang dapat menghasilkan beda potensial listrik secara terus menerus. Beda potensial listrik diukur dalam satuan volt (V).  Alat yang digunakan adalah volmeter.
Beda potensial adalah usaha yang digunakan untuk memindahkan satuan  muatan listrik . hubungan antara energi listrik, muatan listrik dan beda potensial dapat dituliskan dalam persamaan:
V= W/ Q
V = Beda potensial listrik dalam volt (V)
W = energi listrik dalam joule (J)
Q = muatan listrik dalam coulomb (C).
Arus listrik hanya akan terjadi dalam penghantar jika antara ujung-ujung penghantar terdapat beda potensial (tegangan listrik). Alat ukur beda potensial listrik adalah volmeter. Dalam rangkaian voltmeter dipasang paralel dengan hambatan (beban).
Contoh, Beda potensial antara ujung penghantaradalah 12 volt, hitunglah besarnya energi listrik jika jumlah muatan yang mengalir sebesar 4 coulomb.
Diketahui:
V = 12 volt
Q = 4 C
W = ?
Jawab:
W = V. Q
W = 12 volt x 4 C
W = 48 joule
Dalam rangkaian tertutup pemasangan voltmeter dan amperemeter dapat dilakukan bersama-sama. Voltmeter dipasang paralel terhadap hambatan dan amperemeter dipasang seri terhadap hambatan. Di laboratorium volmeter dapat dibuat dari rangkaian basic mater dan multiplier, sedangkan ampere meter dapat di buat dari rangkaian basic meter dan shun. Baik shun maupun multiplier memiliki batas ukur. Oleh karena itu dalam pembacaan sekalanya perlu diperhatikan antara batas ukur dan pembacaan pada skala basic meter. Berikut ini cara menggunakan basic meter dan cara pembacaannya.
Dalam rangkaian listrik, volt meter dipasang paralel terhadap alat listrik.
Jika voltmeternya dengan menggunakan kombinasi basic meter dan multiplier, maka pembacaan hasil pengukurannya perlu memperhatikan sekala maksimum dan batas ukurnya.
Batas ukur maksimumnya = 10 volt
Sekala maksimumnya = 30 volt
Pengukuran dengan menggunakan basic mater dan multiplier yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Contoh, Batas ukur multiplier adalah 12 volt, skala maksimum basik meter adalah 120 volt, jika jarum pada saat digunakan menunjukkan angka 40, maka hitunglah besrnya tegangan listrik yang terukur
Diketahui:
Batas ukur : 12 volt
Skala maksimum : 120 volt
Pembacaan skala = 40
Jawab:
Hasil pengukuran  = (12/120) x 40 volt
                           = 0,1 x 40 volt
                           = 4 volt
HUKUM OHM
Hukum Ohm merupakan hukum dasar dalam rangkaian elektronik. Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan listrik dalam rangkaian.
Besarnya tegangan listrik dalam sebuah rangkaian sebanding dengan kuat arus listrik. Pernyataan ini di kenal sebagai hukum Ohm. Hal ini  menyatakan bahwa tegangan listrik dalam rangkaian akan bertambah jika arus yang mengalir dalam rangkaian bertambah. Hubungan tersebut dapat di tuliskan dalam persamaan matematika.
V ~ I atau
V = R I (Hukum Ohm)
R adalah konstanta yang disebut hambatan penghantar, satuannya adalah ohm (W)
Contoh, Arus listrik sebesar 2 A mengalir dalam rangkaian yang memiliki hambatan sebesar 2 ohm, hitunglah besarnya beda potensial antara ujung-ujung hambatan tersebut.
Diketahui:
I = 2 A
R = 2 ohm
V = ?
Jawab:
V = I x R
V = 2 A x 2 ohm
V = 4 volt
Jika dalam hambatan R mengalir arus listrik I, maka antara ujung-ujung hambatan timbul beda potensial V.     
V = IR
Jika diantara ujung-ujung hambatan R terdapat beda potensial V, maka dalam hambatan pasti mengalir arus listrik I
I = V/R
Jika arus listrik I mengalir dalam suatu penghantar dan antara ujung-ujung penghantar muncul beda potensial V, maka dalam penghantar tersebut terdapat hambatan. 
R = V/I
Sumber: