Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 16 Mei 2014

3 Moment Kebahagiaan Orang Tua Bagi Mahasiswa

Sumber : Google.com
Setiap orang tua, tentu memiliki keinginan menyekolahkan anaknya setinggi mungkin. Terlepas, mereka menengah kebawah, menengah, menegah keatas. Karena bagi mereka, menyekolahkan anaknya, sebuah anugrah-Nya yang tiada tara.
Apalagi tamat Sekolah Menengah Atas (SMA)/ sederajat. Punya keinginan kuat menyekolahkan anaknya ke jenjang Perguruan Tinggi (PT). Tak peduli tak ada uang, Lampoh jeurat  juga akan di gala. Kalau itu bisa.
Walau, mereka terkadang "membohongi" kita dengan berkata, "Kamu bantu Mak/Ayah saja disini," tapi hati mereka siapa tau. "Sebenarnya mak/ayah ingin kuliahin kamu, Nak."

***
Terlepas dari prolog di atas, sebenarnya, ada tiga moment kebahagiaan Orang tua pada saat kita masuk kuliah hingga gelar sarjana disemat. Yaitu :
  • Ketika kata "LULUS"
Ujian masuk PT dilaksanakan. Lalu... Pengumuman. LULUS!!
Kita senang? Pasti! Tapi, orang tua kita lebih senang. Kesenangan, haru, bangga dan bermacam ragam bercampur menjadi satu. Hal ini dapat dilihat dari :
  1. Orangtua kita akan menginformasikan ke seluruh pelosok Kampung bahwa anaknya menjadi Mahasiswa
  2. Terkadang syukuran juga di gelar
  3. Air mata jatuh, karena bahagia (bukan sedih)
  4. Tabungan orangtua selama ini, diberikan untuk kita, sebagai biaya hidup/kuliah selama diperantauan
  5. Dan sebagainya!
Kita saja, yang tak menyadari hal itu.
  • Ketika kata "LULUS"
Rasa deg degan mulai melanda, karena ini hari penentuan. SIDANG SKRIPSI!! Layak atau tidaknya kita menjabat sebagai seorang Sarjana. Rasa deg degan ini sebenarnya bukan hanya kita yang merasakan, tapi goncangan batin yang begitu kuat juga dirasakan oleh orangtua kita. Di Kampung.
Dan, ketika penguji mengetok palu 3 kali, "Tok..tok..tok.." "Kamu LULUS.."

Kabar ini yang kita sampaikan kepada mereka, "Mak/Ayah, anakmu telah menjadi Sarjana.."
Luapan bahagia tentu tak terbendung lagi, dengan semangat, kabar gembira disebarkan seluruh kampung. "Anakku telah menjadi Sarjana..."
Ya, secara tidak langsung mengangkat derajat orangtua kita.
  • Ketika kata "LULUS"
Kata LULUS disini adalah puncak segalanya, yaitu WISUDA!!
Dengan bangga, mereka mengajak orang sekampung untuk datang ke perlehatan moment sekali selama kuliah. Pertanda, sesaat lagi akan menjadi Alumni. Dengan gagah, mereka melangkah masuk ke gedung utama, berbaur dengan bangsawan hingga rakyat jelata. Semuanya tak ada beda. Mau anak pejabat, anak anggota dewan, hingga buruh tani, seakan tiada beda. Semua sama. Tidak ada perbedaan kasta.
Mereka juga datang dengan baju terbaik mereka. Berharap, bersanding dalam bingkai Foto dengan anaknya yang kini telah Sarjana.
Sebuah kebanggaan tiada tara bagi mereka! Kawan..
Lelah, letih, harapan, dan cita-cita mereka telah kita wujudkan.
Gambar : Mak/Ayah mencium Anaknya dengan Bangga setelah Wisuda
Sumber : Google.com
***

0 komentar:

Posting Komentar